Selasa, 14 April 2015

Hujan dan kenangan

"Hujan.....1 % cairan, 99% kenangan...."

Hujan. sebuah kata benda dengan berjuta daya magisnya. Hujan berarti turunnya air dari langit, yang sebelumnya ditandai dengan gulungan awan hitam. bila ditambah dengan derasnya angin dan kilatan petir, maka makna hujan tak lagi sama.membentuk badai.
hujan rintik-rintik atau lebih dikenal dengan gerimislah yang lebih kusuka. hujan dengan tipe tingkat curah hujan  rendah yang masih tetap berawan tebal, masih tertembus cahaya namun tidak dengan panasnya. 
hujan gerimis lebih romantis. menambah kesan manis bagi pasangan insan yang sedang berduaan. menunggu di bawah naungan pohon rindang lengkap dengan bunga yang berjatuhan basah dibanjiri air yang baru saja tiba di tanah. Malah kadang sengaja berdoa agar gerimis tak kunjung reda. agar si pria tetap bisa berlama-lama. berdua tentunya.
Ya..aku pun pernah melewatinya. berdua, bersama wanita yang setia....
wanita setia. setia dengan kebaya, high heels, dan juga tiga roda.
dia kusebut sebagai wanitaku. kenapa dia kusebut wanita?
ya memang saat itu dia masih remaja. belum genap 18 tahun usianya. Namun pola pikirnya dan mentalnya menunjukkan klo dia wanita. wanita dengan segala gambaran masa depannya. wanita dengan segala passion dan cita-citanya. aku selalu kagum dengannya. bahkan sampai sekarangpun selalu menyimpan kekaguman.


Dia. wanita dengan sesuatu yang kubutuhkan. dia penyayang, pintar, penuh kelembutan. penyayang karena kutahu dan kurasakan sendiri kasih sayangnya.luar biasa hangat. peka dengan berbagai pengertiannya. pintar dengan kemampuan menarinya. karena jujur saja. aku berpikir wanita inilah yang kelak akan menghiburku.salah satu mungkin yang masih membuat aku geleng-geleng kepala adalah keras kepala. ya keras kepala, bukan keras hati. keras kepala dengan pendiriannya. dengan kekeraskepalaannya itulah yang membuat kita selalu bertahan di jarak pemisah. aku di jakarta. dia di semarang. Ya. semarang, kota yang tak asing bagiku. kota yang berkesan. dan sekali lagi kota yang mempertemukan kami berdua.
jarak jakarta 471 km. jarak yang cukup jauh untuk kami berdua...

"semarang..., kota dengan ratusan kilo jarak. sejuta tumpukan rindu..."

Semarang, kota ATLAS .
lalu apa hubungannya dengan hujan??...ya mungkin buka pertama kalinya kami melihat hujan. hujan kala itu sungguh berbeda. kami terjebak di dalamnya. tak lama memang, namun berasa. sampai sekarang. *tersenyum.

Hujan kala itu dimulai dari perjalanan kami menuju ke sebuah objek wisata. Umbul sidomukti namanya. salah satu kajia objek yang letaknya diatas pegunungan. dari atas kita bisa melihat semarang dan ungaran. indah, hijau dan asri. tidak seperti jakarta yang penuh klaskson dan gumpalan asap serta kata makian yang banyak berseliweran entah kepada siapa. di umbul sidomukti inilah ceritaku bermula...
Umbul Sidomukti. indah ya?...hmmmm..








Tidak ada komentar:

Posting Komentar